BALIKPAPAN - Ekspor komoditas kelautan dan perikanan Balikapapn, Kalimantan Timur mengalami kenaikan signifikan selama 2021. Bahkan, nilai ekspor tahun lalu dari Kota Minyak mencapai Rp572,69 miliar atau 0,5 triliun.

"Alhamdulillah kinerja ekspor tahun lalu meningkat dibanding tahun 2020," kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM), Balikpapan, Eko Sulistyanto, .. (08/1/2022).

Eko mengungkapkan, capaian ini mendorong semangat jajarannya untuk terus memberikan layanan terbaik kepada para pemangku kepentingan. Merujuk data perlintasan, Balai KIPM Balikpapan menerbitkan 2.657 health certificate (HC), jumlah ini meningkat dibanding tahun 2020 dengan penerbitan 2.040 HC.

Kemudian volume produk yang disertifikasi selama 2021 mencapai 4.426,52 ton, meningkat dibanding 2020 sejumlah 3.451,83 ton.

"Tentu ini buah kerja keras dari semua jajaran, di tengah covid-19, teman-teman terus bekerja keras dan memberikan yang terbaik hingga tercapai data-data tersebut," sambungnya.

Sementara 5 komoditi dominan yang diekspor dari Balikpapan di antaranya udang windu, kepiting, udang pink, kerapu dan udang putih. Komoditas tersebut dikirim ke berbagai negara dengan 10 besar di antaranya ialah Jepang, Tiongkok, Inggris Raya, Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Vietnam dan Belanda.

Berdasarkan capaian ini, Eko menegaskan jajarannya siap kembali bekerja keras guna mewujudkan target akselerasi sebagaimana digaungkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

"Tahun lalu kita telah mengukir prestasi dan telah menjadi masa lalu. Tapi dari situ kita belajar untuk terus bekerja keras dan melakukan akselerasi," tutupnya.

Sebelumya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyiapkan langkah akselerasi program terobosan di tahun 2022. Selain mengandalkan anggaran belanja KKP, Menteri Trenggono menyebut akan memperkuat kolaborasi dengan sesama kementerian, pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga investor utamanya dari dalam negeri serta para pemangku kepentingan lainnya.