Apresiasi Menteri Trenggono atas Aksi Nyata Penyuluh Perikanan dalam Menangani Sampah Laut
Kamis, 29 Agustus 2024
Jakarta – Keberhasilan Puncak Apresiasi Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu, tidak lepas dari peran strategis Penyuluh Perikanan dalam mewujudkan komitmen untuk mendukung penanganan sampah plastik di laut.
Sejak diluncurkan pada tahun 2022, Gernas BCL telah menjadi gerakan nasional yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga laut tetap bersih dari ancaman sampah plastik. "Laut bukanlah keranjang sampah. Gernas BCL adalah wujud nyata KKP dalam mengimplementasikan kebijakan ekonomi biru, dengan pendekatan pentahelix yang melibatkan semua pemangku kepentingan," ujar Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono.
Untuk itu, sebagai apresiasi atas peran penyuluh perikanan pada Gernas BCL, Menteri Trenggono memberikan penghargaan kepada tiga Penyuluh Perikanan yang dinilai berjasa dalam mendukung kesuksesan Gernas BCL. Ketiganya adalah Rachmady Azis Penyuluh Perikanan Satminkal BRPBAPPP Maros, yang memfasilitasi 86 nelayan dalam pengelolaan sampah dengan hasil lebih dari 43 ton sampah laut di Makassar.
Selain itu terdapat Firis Laina Penyuluh Perikanan Penyuluh Perikanan Satminkal BPPP Tegal, yang berhasil mengumpulkan 44.678 kg sampah dengan partisipasi 80 nelayan dari 6 kelompok di Balikpapan; dan Maulida Penyuluh Perikanan Satminkal BRPBAPPP Maros, yang mendampingi nelayan dalam mengumpulkan 8.012 kg sampah laut dan menginisiasi pengolahan sampah plastik menjadi produk ecobrick di Kendari.
Dalam pelaksanaan Gernas BCL 2024 di Kota Kendari, Maulida, seorang Penyuluh Perikanan dari BRPBAPPP Maros, memainkan peran kunci dalam menggerakkan nelayan untuk mengumpulkan dan mengelola sampah laut. Ia mendampingi 14 nelayan dari dua kelurahan, yaitu Lapulu dan Talia, dan berhasil mengumpulkan total 8.012,4 kg sampah. Selain itu, Maulida juga aktif mendukung Bank Sampah Mandiri di Kelurahan Talia, yang mengelola sampah menjadi produk bernilai ekonomis seperti kursi dan meja ecobrick.
Di Makassar, Rachmady Azis, Penyuluh Perikanan dan koordinator Gernas BCL setempat, mendampingi 86 nelayan dalam aksi pengumpulan sampah laut, menghasilkan lebih dari 43 ton sampah. Rachmady juga mengedukasi masyarakat nelayan tentang pengelolaan sampah menjadi produk bernilai seperti ekoenzim dan ecobrick.
Sementara itu, Firis Laina dari Balikpapan, yang meskipun masih baru sebagai penyuluh, berhasil menggerakkan 80 nelayan untuk mengumpulkan 44,6 ton sampah dalam kegiatan BCL. Firis bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung kegiatan BCL yang berkelanjutan dan memberikan solusi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
"Itulah pentingnya dukungan yang lebih masif dari berbagai pihak agar gerakan ini dapat berkembang lebih besar dan berdampak luas di tahun-tahun mendatang," tegas Menteri Trenggono.
Di samping itu, Menteri Trenggono juga menyatakan bahwa Gernas BCL tidak hanya bertujuan untuk membersihkan sampah di laut, tetapi juga mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah plastik, serta mengkampanyekan pentingnya menjaga laut agar tetap bersih sehingga ekosistem laut menjadi sehat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta, juga menyatakan bahwa ketiga penyuluh ini menunjukkan kontribusi luar biasa dalam mendukung Gernas BCL, mengedukasi masyarakat, dan mendorong pengelolaan sampah yang berkelanjutan demi kelestarian laut.
Gernas BCL sendiri terlaksana untuk mendukung target pemerintah mengurangi 70 persen sampah laut pada tahun 2025. KKP menekankan bahwa komitmen ini membutuhkan kolaborasi berkelanjutan dari berbagai pihak melalui aksi kepedulian terhadap sampah laut.
Humas BPPSDM
Humas BPPSDM
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141