KKP Gelar Pelatihan Camilan Olahan Ikan dan Perbaikan Jaring Bagi Pelaku Utama di 34 Provinsi
Jumat, 16 Juli 2021
JAKARTA (16/7) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menggalakkan Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk mendukung konsumsi ikan nasional. Guna mendukung hal tersebut, KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) mengadakan Pelatihan Pembuatan Fishchocoral pada Selasa (13/7/2021), lalu.
Difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Ambon, pelatihan full online ini diikuti sebanyak 468 peserta dari 33 Provinsi di Indonesia. Dalam kegiatan ini, para pelatih mendemonstrasikan secara langsung cara membuat fishchocoral, yang merupakan inovasi camilan berbahan dasar ikan dan cokelat yang diolah dalam bentuk terumbu karang.
Ditemui secara terpisah, Kepala BRSDM KP, Sjarief Widjaja menyampaikan, pelatihan ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan usaha.
“Di tengah pandemi Covid-19 yang terus melonjak, untuk meningkatkan konsumsi ikan, lewat pelatihan ini, peserta dapat memanfaatkan pelatihan dengan baik sehingga ke depannya dapat menjadi salah satu alternatif peluang usaha dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha,” ujar Sjarief.
Meningkatkan konsumsi ikan dapat dilakukan dengan membuat inovasi pada olahan makanan, salah satunya mengembangkan produk bergizi berbahan dasar ikan.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilia Pregiwati memuji terobosan baru gagasan BP3 Ambon dalam mengombinasikan ikan dengan cokelat menjadi camilan yang menarik.
“Terobosan untuk membuat snack fishchocoral berbahan baku ikan, dibalut dengan cokelat dan dibentuk seperti terumbu karang ini sangat menarik sehingga orang-orang jadi tertarik untuk menggeluti atau memproduksi makanan dari ikan. Hal ini, juga bisa membuat anak-anak semakin suka ikan,” terang Lilly.
Kepala Sub Koordinator Pelatihan BP3 Ambon, Ekadasa Priantara menanggapi, camilan cokelat merupakan hidangan yang hampir disukai banyak kalangan, terlebih anak-anak.
“Cokelat banyak disukai anak-anak dan jika dibuat menjadi camilan yang dicampur dengan ikan mereka sulit menolak, karena rasanya manis dan gurih. Lewat pelatihan ini, menjadi salah satu upaya diversifikasi produk olahan ikan yaitu memperkenalkan fish snack,” tegas Ekadasa.
Kegiatan ini, mendapat respon positif dari salah satu peserta, Siti Anisyah. Dia mengatakan, pelatihan ini dapat bermanfaat untuk ditularkan ke masyarakat. “Pelatihan Pembuatan Fishchocoral kali ini sangat luar biasa, bermanfaat sekali ilmunya untuk ditularkan ke masyarakat khususnya pelaku utama perikanan,” tambah Siti.
Harapannya, melalui pelatihan ini dapat tumbuh pelaku usaha baru dan mampu moving forward pada masa new normal. Hal ini tentunya membutuhkan peran penyuluh dalam membantu proses pemasaran dengan memanfaatkan peluang bisnis secara online.
Sebagai informasi, dalam kesempatan yang sama KKP juga mengadakan kegiatan Pelatihan Teknik Perbaikan Jaring dengan Bahan Polyethylene (PE), yang difasilitasi oleh BP3 Tegal secara full online. Pada kegiatan ini, pelatih mendemonstrasikan cara menjurai jaring dengan benang PE, cara pemotongan dan teknik perbaikan jaring kepada 465 peserta dari 34 Provinsi di Indonesia. Pelatihan diharapkan dapat menekan fenomena ghost fishing (alat penangkapan ikan yang dibuang, hilang, atau ditinggalkan di laut) yang merusak lingkungan, serta dapat menjadi alternatif nelayan dalam menekan biaya kerusakan maupun perbaikan alat tangkap dalam kegiatan usahanya.
HUMAS BRSDM
KKP WEB BPPSDMKP
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141