Jakarta –Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM)menggelar Learning Session (LS) dengan tema ‘Tablet Effervescent Probiotik Untuk Lingkungan Tambak Udang’ yang disampaikan oleh peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi (BBRP2B) Devi Ambarwaty Oktavia. LS terselenggara pada 1 Agustus 2018, di Gedung Mina Bahari IV KKP.

Dijelaskan bahwa kondisi tambak udang di Indonesia saat ini cenderung menurun produktifitasnya dengan tingkat mortalitas udang yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas air tambak.

Penggunaan probiotik umumnya ditujukan untuk memperbaiki kualitas air seperti menguraikan bahan organik dari sisa pakan yang tidak termakan oleh udang dan juga kotoran. Fungsi penggunaan probiotik adalah mempertahankan kestabilan parameter kualitas air tambak dengan menurunkan bahan organik seperti amoniak, gas hidrogen sulfida dan gas-gas beracun lainnya. Kelemahan probiotik yang sudah diproduksi adalah berbentuk cair sehingga menyulitkan saat pengiriman hanya karena menggunakan transportasi laut. Perlunya dibuat sediaan probiotik dalam bentuk padat sehingga memudahkan saat pengiriman.(ALP)