Penerapan Solar Energy di Bidang Perikanan Budidaya
Jumat, 3 April 2020
Bantul - Budidaya perikanan merupakan salah satu sektor perikanan yang produksinya berkembang pesat saat ini dan merupakan penghasil protein dan nutrisi yang murah. Pada beberapa tahun terakhir sektor budidaya booming disaat perikanan tangkap mengalami penurunan. FAO tahun 2018 melaporkan produksi tahunan perikanan budidaya sebesar ± 80 juta ton di seluruh dunia. Saat ini biaya pakan, obat, listrik, gaji dan bahan bakar adalah problem utama sector budidaya. Sebagai contoh pada budidaya udang intensif, pengadaan BBM dan listrik menjadi biaya terbesar kedua setelah pakan. Jika penggunaan renewable energy bisa diterapkan tentu biaya tersebut bisa ditekan.
Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alami dan bisa terus diperbaharui. Energi ini meliputi sinar matahari, panas bumi, angin, arus laut, air dan berbagai jenis biomasa. Energi terbarukan juga sering disebut sebagai clean energy atau green energy karena tidak mengeluarkan polusi ke lingkungan. Sehingga penggunaan energy terbarukan di bidang perikanan budidaya akan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keberlanjutannya. Diantara sumber energi terbarukan yang bisa diterapkan di sektor bududaya ialah energi sinar matahari (solar energy).
Solar energy ialah energi yang dipancarkan oleh matahari yang berupa radiasi gelombang elektromagnetik. Agar bisa dimanfaatkan sebagai energi suatu alat mekanik, radiasi harus dikonversi menjadi energi panas maupun energi listrik. Di sektor budidaya solar energy bisa digunakan dalam beberapa cara:
a. Solar power generator:
Suatu kolam budidaya membutuhkan pompa dan aerator untuk suplai oksigen, mengalirkan dan menyaring air. Pada metode ini sinar matahari dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dan dikenal sebagai photovoltaic. Komponen utama untuk menangkap energi yang disebut panel surya bisa dipasang diatas kolam, listrik yang dihasilkn lalu disimpan dalam baterai kemudian bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk aerator, pompa, lampu penerangan dan automatic feeder. Contoh penggunaan solar power generator ditampilkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Photovotaic di kolam ikan
(Sumber : Bharathi et al, 2019, Aqua International)
b. Solar water heat system:
Pada metode ini, sinar matahari dimanfaatkan energi panasnya (thermal) sebagai energi panas. Dalam budidaya ikan/udang, laju pertumbuhan ikan akan lebih tinggi pada air hangat dibandingkan air dingin terutama udang usia larva hingga post larva, karena laju metabolism akan berlangsung lebih optimal pada air bersuhu hangat. Pada kolam-kolam hatchery sering kali digunakan pemanas untuk menjaga atau mengatur suhu air. Di beberapa tempat yang budidaya udang nya maju, Thailand dan Hawai, sistem pemanas tenaga surya dipasang bersama dengan pipa-pipa suplai air. Metode lain, sumber air dipanaskan dengan solar energy lalu disimpan dalam suatu tanki (Gambar 2).
Gambar 2. Skema solar heat system pada kolam ikan (Sumber : Youngwoon, 2018, Dissertations, University of South Florida) |
|
Keuntungan penggunaan solar energy adalah merupakan energi yang bisa diperbaharui dan gratis, 100% ramah lingkungan, biaya lebih murah dan mengurangi biaya produksi. Sedangkan kekurangannya meliputi memerlukan pemeliharaan terus-menerus, hanya tempat tertentu yang sesuai untuk instalasi solar power, solar energy tidak bisa diproduksi saat malam hari dan baterai penyimpan energi besar dan berat, membutuhkan tempat dan ruang khusus serta penggantian berkala.
Penulis : Arif Rahman Hakim, Peneliti LRMPHP
KKP WEB Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Dan Perikanan
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141