Perkuat Lembaga Pelatihan, KKP Gelar Rakornas P2MKP

Jumat, 26 November 2021


 

JAKARTA (26/11) – Peningkatan profesionalitas dan manajemen lembaga pelatihan yang berkompeten membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif, terampil, dan memiliki etos kerja tinggi untuk merealisasikan keberlanjutan di sektor kelautan dan perikanan. Di sisi lain, pengembangan usaha juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan tersebut. Terkait hal tersebut, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) pada 22-23 November 2021 bertempat di Balai Diklat Aparatur (BDA) Sukamandi.

Kegiatan bertajuk "Optimalisasi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) melalui Kemitraan Antar Lembaga Keuangan dalam Membangun Ekonomi Usaha Kelautan dan Perikanan” ini diikuti 40 P2MKP secara offline dan 100 P2MKP secara daring.

Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro dalam arahannya berharap P2MKP dapat melaksanakan kegiatan pelatihan dan mencetak wirausaha baru di bidang kelautan dan perikanan. “Melihat tema yang diusung dalam Rakornas ini sangat menarik, artinya sangat sejalan dengan apa yang menjadi kebutuhan suatu organisasi masyarakat untuk terus dapat memposisikan diri sebagai yang terdepan dalam melaksanakan kegiatan pelatihan pada masyarakat, meningkatkan kompetensi yang ujungnya tidak hanya orang yang sudah dilatih tetapi mampu menumbuhkembangkan wirausaha baru di bidang kelautan dan perikanan,” ucapnya.

Dalam mengembangkan organisasi, Kusdiantoro berpesan untuk hindari enam jebakan dalam berbisnis, yakni succes trap, competency trap, sunk-cost trap, blame trap, cannibalization trap, dan confirmation trap. Ke depannya, pihaknya pun berharap P2MKP dapat menciptakan visi sebagai pedoman P2MKP dalam melaksanakan tugasnya, merancang misi untuk mencapai target yang sudah direncanakan, menyatukan passion untuk melatih masyarakat, melaksanakan action dari program kerja yang sudah dibuat, beradaptasi dan bertransformasi dengan perkembangan yang sudah berjalan, melakukan inovasi, serta berkolaborasi dengan pihak lain.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati, berharap kegiatan ini dapat menjadi semangat baru bagi P2MKP. “Mudah-mudahan hari ini menjadi awal kebangkitan dari P2MKP setelah 2 tahun terakhir menghadapi pandemi Covid-19. Dengan amenghadirkan narasumber ahli, saya harap dapat menjadi penyemangat bagi teman-teman P2MKP untuk mengeksplor terkait dengan akses permodalan,” tuturnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan di antaranya Sjarief Widjaja, sebagai founding father P2MKP dan juga narasumber yang memberikan materi berupa Strategi Membangun Semangat Bisnis di Era Pandemi. Narasumber lainnya yakni Kepala Loka Riset Mekanisasai Pengelolaan Hasil Perikanan, yang memberikan materi Pemanfaatan Hasil Riset guna Pengembangan Usaha dan narasumber dari BNI 46 guna berkolaborasi adanya akses permodalan P2MKP.

Kegiatan ini pun menghasilkan lima poin penting yang akan menjadi upaya keberlanjutan P2MKP. Lima poin tersebut meliputi, penguatan kelembagaan dan pembentukan P2MKP yang bisa meregenerasi antara pengelola dan sayap muda; peningkatan SDM bagi pengelola P2MKP yang tidak hanya melaksanakan Training of Trainers (ToT) dan Management of Training (MoT) namun juga diharapkan ke depan mengadakan pelatihan dan sertifikasi instruktur bagi pengelola P2MKP; digitalisasi dalam pengelolaan data; pemasaran untuk pelatihan dengan produk P2MKP; serta pembangunan kemitraan dengan stakeholder dalam memperkuat jejaring lembaga keuangan bersama BNI. Dalam kegiatan ini turut diinisiasi pelatihan nasional dengan tema “Mencetak 7 Tahun Wirausaha Teknologi Kelautan dan Perikanan”.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU Forum Komunikasi P2MKP untuk layanan keuangan inklusif dengan BNI sebagai mitra keagenan, untuk meningkatkan jangkauan layanan berupa layanan Laku Pandai, LKKD, E-Payment, dan Branchless Banking, serta peluncuran Koperasi Konsumen Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (KKP2MKP) untuk merealisasikan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan pola peminjaman mulai dari peminjaman awal, peminjaman ringan, hingga peminjaman bersyarat bagi pengelola P2MKP.

Sebagai tindak lanjut dalam kegiatan ini, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi menggelar Pelatihan Metodologi Pembelajaran bagi P2MKP dengan diikuti sebanyak 42 P2MKP yang dilaksanakan selama dua hari pada 24-25 November 2021 secara online dan Pelatihan ToT bagi pengelola atau pengurus P2MKP oleh BPPP Tegal.

P2MKP merupakan lembaga pelatihan yang dikelola secara kelompok di bidang kelautan dan perikanan, yang sukses dalam mengelola usahanya untuk dijadikan tempat pelatihan. Sebagai pelaku usaha yang maju, P2MKP perlu membangun jejaring kerja sama dengan lembaga keuangan guna memperkuat modal usaha.

Sebelumnya, Menteri Sakti Wahyu Trenggono, berpesan bahwa SDM yang kompeten merupakan kunci utama pembangunan kelautan dan perikanan, utamanya dalam mendukung tiga program terobosan KKP yaitu, peningkatan PNBP sebagai kontribusi peningkatan ekonomi kepada negara, pengembangan budidaya berbasis pada ekspor dimana terdapat empat komoditas unggulan di pasar global seperti udang, lobster, kepiting, dan rumput laut, serta pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

HUMAS BRSDM

Sumber:

KKP WEB BPPSDMKP

Logo Logo
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia