JAKARTA (18/10) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terampil dan kompeten dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikan melalui kegiatan pelatihan kepada masyarakat. Pelatihan terlaksana guna mendukung terwujudnya program prioritas KKP yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Pada 15-16 Oktober 2021 di Kabupaten Bone, Provinsi  Sulawesi Selatan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung, menyelenggarakan 'Pelatihan Diversifikasi Olahan Produk Perikanan', secara daring dengan platform digital  e-jaring, diikuti 100 peserta yang merupakan pengolah dan pemasar sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan pelatihan ini, tersebar di dua titik dengan rincian 50 peserta berada di Kelurahan Bajoe dan 50 peserta lainnya berada di Kelurahan Waetuo.

Plt. Kepala BRSDM KP Kusdiantoro menyampaikan, salah satu impementasi dalam pembangunan kampung budidaya tidak hanya pada proses budidaya saja, melainkan kemampuan dalam mengelola produk perikanan yang dapat meningkatkan nilai jual.

"Seperti apa yang sudah dicanangkan oleh Menteri Sakti Wahyu Trenggono dalam membangun kampung-kampung perikanan budidaya, pendekatannya tidak hanya berhenti pada proses budidaya saja namun bagaimana meningkatkan nilai jual pada ikan, sehingga perlu adanya kemampuan dalam mengelola produk perikanan dengan baik," ucapnya.

Pihaknya pun berharap, kegiatan ini berdampak pada peningkatan pendapatan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan. "Dengan adanya kegiatan pelatihan ini, ke depan para pelaku usaha dapat meningkatkan hasil produk perikanan yang berimbas pada pemulihan ekonomi," papar Kusdiantoro.

Pada pelatihan ini, para peserta diajarkan tata cara memproduksi atau menghasilkan produk yang memenuhi standar keamanan mutu, pembuatan pempek berbahan dasar ikan, hingga pengemasan atau mengolah hasil perikanan menjadi barang setengah jadi atau barang yang dapat dikonsumsi secara langsung.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, dalam proses pembuatan produk perikanan perlu diperhatikan sanitasi hygiene hingga pengemasannya. "Dalam mengolah produk perikanan, dipastikan ikan dalam keadaan segar dan proses pengolahan dilakukan secara bertahap. Konsumen sangat kritis terkait dengan pengolahan makanan yang dikonsumsinya. Kebersihan, kesehatan, dan mutu dari hasil olahan juga penting untuk diperhatikan," jelas Lilly.

Melalui kegiatan Pelatihan Diversifikasi Olahan Produk Perikanan ini, dia mendorong masyarakat kelautan dan perikanan dapat menciptakan ciri khas produk perikanan yang berasal dari ikan lokal Kabupaten Bone. "Hal penting supaya bisa mendorong nilai tambah ikan adalah memanfaatkan ikan lokal, karena biasanya ikan-ikan lokal memiliki nilai ekonomis di daerah itu, khususnya Kabupaten  Bone. Tentukan ciri khas dari olahan yang dibuat dan dikemas semenarik mungkin," ucapnya.

Pelatihan ini turut diinisiasi Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin. Pihaknya mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan upaya pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan untuk berkontribusi bagi pengembangan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. "Peningkatan SDM menjadi kunci tercapainya pemenuhan kebutuhan ikan, untuk dapat diolah menjadi sebuah produk yang berkualitas baik. Harapannya, ke depan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam skala rumah tangga namun juga muncul wirausaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan untuk pemulihan ekonomi nasional."

Respon baik terkait pelatihan datang dari Kepala Bidang Pengolahan Dinas Perikanan Kabupaten Bone, Nardi. Dia mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini. Harapannya, pelatihan ini dapat menambah wawasan para UKM dan bermanfaat untuk diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari.

HUMAS BRSDM