Tingkatkan Kualitas Pembudidayaan Ikan, KKP Lakukan Pelatihan dan Penyuluhan
Kamis, 23 September 2021
JAKARTA (23/9) - Masyarakat pembudidaya ikan maupun penyuluh perikanan merupakan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tak bisa dipisahkan dan saling bersinergi dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Menyadari hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) gencar menggelar berbagai pelatihan dan penyuluhan di bidang budidaya perikanan bagi masyarakat pembudidaya ikan dan penyuluh perikanan.
Terbaru, melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan, BRSDM menyelenggarakan Pelatihan Pembenihan Ikan Mas di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, 20-21 September lalu. Pelatihan bagi masyarakat yang diadakan secara blended ini diikuti oleh 50 orang pembudidaya dari dua lokasi, yaitu Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Setra dan Pos Penyuluhan Kecamatan Rao Selatan.
Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, Kabupaten Pasaman memiliki tingkat produksi budidaya ikan air tawar yang sangat tinggi, yakni lebih dari 54.000 ton per tahunnya, dengan nilai sekitar Rp1 trilliun. Potensi yang besar tersebut diharapkan dapat berkembang menjadi salah satu daerah percontohan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di Provinsi Sumatera Barat.
Hal ini sesuai dengan apa yang sering disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengenai terobosan yang menjadi prioritas utama KKP, salah satunya yaitu mendorong produktivitas perikanan budidaya berkelanjutan melalui kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 64 Tahun 2021 tentang Kampung Perikanan Budidaya, Kabupaten Pasaman ditetapkan sebagai salah satu kampung perikanan dengan komuditas unggulan yaitu ikan mas.
"Guna mendukung program prioritas tersebut, maka BPPP Medan yang bertanggung jawab kepada Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan pelatihan teknis dan manajerial. Dari Balai Besar Air Tawar Jambi telah diterima bantuan induk ikan mas pada bulan Juli 2021 setelah kunjungan Menteri Trenggono pada Juni lalu, maka kapasitas SDM pelaku utama perlu turut ditingkatkan agar melengkapi aspek bantuan yang diberikan," jelas Kusdiantoro.
Melalui pelatihan, peserta dibekali dengan berbagai materi, yakni penyiapan sarana dan prasarana, seleksi induk ikan mas, pemijahan ikan mas, penetasan telur, teknik pendederan, serta panen dan transportasi. Kompetensi ini pun dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan analisis usaha perikanan dan akses permodalan.
Anggota Komite II DPD RI Emma Yohana mengaku sangat bersyukur bahwa pembudidaya ikan mas di Kabupaten Pasaman mendapat tindak lanjut dari kunjungan Menteri Trenggono sebelumnya. Ia optimis, ikan mas dapat menjadi komoditas yang sangat mendukung ekonomi wilayah tersebut. Pasalnya, ikan mas merupakan komoditas yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai dan kualitas yang baik di pasaran.
"Ikan mas layak di budidayakan karena pertumbuhannya sangat cepat, bisa lima kali lebih cepat dari ikan-ikan air tawar lainnya, dan sangat respon terhadap pakan sehingga lebih mengefisiensikan penggunaan pakan, ikan juga jadi cepat besar. Selain itu pun, ikan ini banyak dijadikan sebagai menu utama pada berbagai hidangan rumah makan, jadi minat pasar akan daging ikan yang satu ini cukup tinggi," terang Emma.
Turut mengapresiasi hadirnya pelatihan, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman M. Dwi Richie JP. Ia menyebut akan terus mendukung potensi perikanan darat di wilayahnya, melalui sinergitas kementerian dan lembaga terkait.
"Harapannya, bukan hanya produksi saja yang ditingkatkan, tetapi juga akses pasar-pasar yang ada perlu juga dimaksimalkan, bahkan ditambah, agar meningkatkan hasil pembudidaya juga," ucap Dwi.
Temu Lapang Percontohan Penyuluhan
Tak hanya melatih, BRSDM juga aktif melakukan percontohan penyuluhan bagi masyarakat perikanan. Salah satunya pada 16 September lalu, Puslatluh KP melalui Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor mengadakan kegiatan Temu Lapang Percontohan Penyuluhan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) sistem Busmetik (Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik) bagi masyarakat pembudidaya di Pokdakan Sukatani, Desa Sukatani, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati menyebut, percontohan penyuluhan merupakan teknik demonstrasi hasil kelautan dan perikanan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha di daerah tersebut. Hal ini merupakan cara inovatif untuk memperlihatkan pembinaan dan hasil penerapan teknologi kelautan dan perikanan secara nyata di lapangan, sehingga dapat lebih mudah diterima.
Ia mengatakan, budididaya udang vaname sistem Busmetik ini merupakan prototipe pengembangan budidaya udang yang diupayakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya dengan modal usaha yang relatif murah serta persiapan yang cukup mudah, karena luasan petak menjadi lebih kecil dibandingkan dengan tambak ekstensif maupun tradisonal yang biasa digeluti pembudidaya udang vaname pada umumnya.
"Teknologi Busmetik sangat cocok untuk budidaya udang vaname karena udang vaname dapat dipelihara dalam kepadatan tinggi, di atas 100 ekor per meter kubik. Selain itu, udang vaname memiliki pertumbuhan lebih cepat, lebih tahan terhadap penyakit, dan memiliki segmen pasar yang fleksibel," lengkap Lilly.
Dalam sambutannya, Kepala BRPBATPP Bogor Arif Wibowo menyampaikan, perlunya sinergitas antara program KKP di Pusat dengan kebijakan daerah agar kegiatan percontohan ini tepat guna. Lebih jauh ia menyampaikan bahwa penyediaan pasar menjadi poin yang sangat penting dari setiap usaha percontohan, agar benar-benar memberikan income bagi pelaku utama pembudidaya ikan. Hal senada disampakan oleh pejabat yang mewakili Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, bahwa program percontohan ini akan membantu pelaku utama bertumbuh dan menjadi tempat belajar bagi pelaku utama yang lain di sekitar kelompok berada.
Ke depan, kolaborasi penyuluh perikanan, peneliti, dosen Politeknik Ahli Usaha Perikanan Kampus Serang, DKP, dan Pokdakan akan terus dilakukan demi mendorong pengembangan lokasi percontohan penyuluhan tersebut. Harapannya, percontohan penyuluhan budidaya udang vaname sistem Busmetik dapat menjadi salah satu cara dalam meningkatkan produksi udang, sehingga turut meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya ikan, menjadi contoh para pembudidaya ikan sekitar Desa Sukatani maupun daerah lainnya.
HUMAS BRSDM
KKP WEB BPPSDMKP
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141