Wakatobi, Surga Wisata yang Menjadi Pusat Pelatihan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Sabtu, 1 Juni 2024


peserta berkunjung ke benteng liya

Wakatobi, 1 Juni 2024 – Kegiatan pelatihan Marine Protected Area Center of Excellence (MPA CoE) atau Pusat Pembelajaran Unggulan Kawasan Konservasi siklus 3 dilaksanakan di pusat pelatihan pengelolaan kawasan konservasi perairan Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi. Kegiatan yang dilaksanakan pada 28 Mei – 4 Juni 2024 ini dihadiri oleh 30 peserta. Inisiasi yang sudah dideklarasikan sejak 2019 ini telah menghasilkan alumni-alumni yang masih terus berkontribusi pada pengembangan kawasan konservasi perairan di daerahnya masing-masing. Selain itu, para alumni juga masih terus berupaya mempertahankan pengelolaan sumber daya laut yang bijak dan berkelanjutan. 

 

Untuk menyukseskan kegiatan ini, AKKP Wakatobi menggandeng para narasumber-narasumber dari berbagai institusi dan kelompok, diantaranya Dinas Perikanan Kabupaten Wakatobi, Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB),  Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW), Koperasi Samata Padakkau, Kelompok Petani Rumput Laut Lagundi, Masyarakat Hukum Adat (MHA) Sarano Wali, dan Forum Kahedupa Toudani (Forkani), dan Yayasan WWF Indonesia.

 

Dalam sambutannya, Yayan Hikmayani, Plt. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, “Masyarakat adat sangat berperan penting dalam pemeliharaan ekosistem laut, di mana wilayah perikanan tradisional itu ada di kawasan konservasi. Sehingga kegiatan Wakatobi MPA CoE ini telah menjadi inisiatif yang sangat strategis untuk menjaga sumber daya alam yang ada di kawasan konservasi”.

 Peserta Wakatobi MPA CoE saat berdiskusi setelah mendapatkan materi dari narasumber

“Melalui kegiatan ini juga menjadi sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan untuk saling berbagi pengetahuan kepada peserta, terutama dari kelompok-kelompok yang telah menjadi ahli di bidangnya dan tentunya telah menerapkan praktik-praktik pengelolaan yang bijak”, imbuh Khairudin Isman selaku Direktur Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi.

 

Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, pengetahuan, dan pengalaman praktik langsung bagi para pengelola kawasan konservasi, praktisi, dan pegiat pengelolaan sumber daya perairan, Wakatobi MPA CoE menawarkan empat tema utama pelatihan yang meliputi pengorganisasian komunitas, transformasi pasar, pemantauan keanekaragaman pesisir dan laut, dan tata kelola kawasan konservasi perairan, di mana pada setiap tema tersebut memiliki pembagian porsi sebesar 30% untuk materi teori dan 70% untuk praktik langsung di lapangan bersama para praktisi dan komunitas yang terdapat di Wakatobi.  

 

Salah satu penerima beasiswa pelatihan, Arip, anggota kelompok Konservasi Alam Bawah Laut (KABL) Desa Sukarame, Banten, mengatakan, “Di Carita itu, terumbu karangnya sudah rusak akibat praktik perikanan dan wisata yang tidak bertanggung jawab. Maka kami yang tadinya sebagai Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berinisiatif membentuk kelompok KABL yang fokus pada rehabilitasi terumbu karang. Tentunya dengan adanya pelatihan ini sangat bermanfaat untuk kelompok, terutama untuk mempelajari dan mengaplikasikan metode rehabilitasi terumbu karang yang baru, sehingga ikan-ikan di Carita akan punya rumah baru”.

 Peserta Wakatobi MPA CoE saat briefing sebelum praktik snorkeling

Sejalan dengan Arip, Ari Sandy Muchtar yang mewakili Pengelola Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kolaka menyampaikan, “Melalui pelatihan ini, saya ingin meningkatkan kapasitas saya dalam pengorganisasian kelompok nelayan dan pembudidaya ikan yang berada dekat dengan kawasan konservasi perairan. Apalagi dengan adanya calon Kawasan Konservasi Daerah Kolaka dan Kolaka Utara ini, saya berkomitmen untuk mendukung pengelolaannya”.

 

AKKP Wakatobi bersama Yayasan WWF Indonesia telah sepakat untuk terus berkolaborasi dalam mengimplementasikan program pelatihan Wakatobi MPA CoE kedepannya. AKKP Wakatobi berharap, adanya pusat pelatihan ini akan menjadi rujukan pembelajaran mengenai pengelolaan kawasan konservasi di tingkat nasional maupun regional, terutama sebagai salah satu wilayah yang berada di Pusat Segitiga Karang Dunia.

Sumber:

Logo Logo
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia