KKP Lakukan Peran Aktif Atasi Gizi Buruk di Mamuju Tengah

Jumat, 22 April 2022


JAKARTA (22/4) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus bergerak menyisir daerah yang mengalami stunting atau gizi buruk. Terkini, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) turun ke Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.

 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan prevalensi stunting di Kabupaten Mamuju Tengah pada tahun 2021 mencapai 26,3% atau 1 di antara 4 balita di wilayah tersebut mengalami stunting. Dampak stunting akibat kekurangan gizi kronis tidak hanya berkaitan dengan status tinggi badan, namun juga berpengaruh terganggunya perkembangan otak anak.

 

"Ikan dengan kandungan Omega 3 nya sangat berperan dalam membantu tumbuh-kembang otak di masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti di Jakarta, Jumat, (22/4/2022).

 

"Ini mendasari kami untuk bergerak melakukan intervensi sensitif melalui Gemarikan agar konsumsi ikan di Mamuju Tengah terus meningkat sekaligus mendukung penanganan stunting," tegasnya.

 

Berdasarkan Susenas 2020, angka konsumsi ikan (AKI) dalam Rumah Tangga di Kabupaten Mamuju Tengah mencapai 36,39 kg/kapita (setara ikan utuh segar).   Sedangkan AKI nasional (termasuk di luar Rumah Tangga) sebesar 54,56 kg/kapita (setara ikan utuh segar).

 

Sementara Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana memastikan jajarannya telah bergerak ke Mamuju Tengah dan melakukan Safari Gemarikan. Bertempat di Desa Salumanurung, KKP melakukan edukasi sekaligus mengajak masyarakat meningkatkan konsumsi ikan.

 

"Kita mengingatkan kembali kepada masyarakat setempat bahwa dampak stunting khususnya terganggunya perkembangan otak bisa dicegah dengan makan ikan, dan komoditas ikan ini sangat dekat dengan mereka," terang Erwin.

 

Bersama Komisi IV DPR RI, KKP menyerap produk perikanan yang dihasilkan oleh pelaku UMKM binaan Dinas Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Mamuju Tengah dan sekitarnya. Total 500 paket olahan ikan berupa abon ikan, kerupuk rumput laut, ikan kering mairo, dan ikan teri kacang dibagikan kepada masyarakat.

 

"Kami sengaja memilih produk olahan UMKM karena selain ingin menunjukkan cara lain makan ikan, juga bertujuan membangun kebanggaan masyarakat terhadap produk lokal. Kegiatan ini tidak akan berhasil tanpa dukungan pemerintah daerah dan Forikan (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan),” sambung Erwin.

 

Sebagai informasi, Safari Gemarikan dilakukan pada Rabu, 20 April 2022. Para peserta yang terdiri dari ibu-ibu sangat antusias mengikuti kegiatan edukasi tersebut.

 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak masyarakat untuk mengonsumsi ikan. Selain bagus bagi kesehatan, konsumsi ikan juga bisa meningkatkan kecerdasan para generasi penerus bangsa.

 

HUMAS DITJEN PDSPKP

Sumber:

KKP WEB DJPDSKP

Logo Logo
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia