KUPANG (12/12) – Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) Tahun 2022, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang melaksanakan rangkaian kegiatan bersama pada Sabtu (10/12) di Car Free Day (CFD) Kota Kupang.

Rangkaian kegiatan peringatan HAKORDIA Tahun 2022 dibuka dengan long march yang disertai dengan kampanye pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui sosialisasi 9 nilai anti korupsi kepada masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan senam zumba dan agenda seremonial komitmen BKKPN Kupang bersatu melawan korupsi dan sejenisnya dengan simbolis menghancurkan botol plastik bekas yang telah ditempel karakter tikus sebagai lambing tindak korupsi.

Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi saat dihubungi secara terpisah menyampaikan bahwa persoalan korupsi di Indonesia sudah mengakar.

“Korupsi berasal dari pembiasaan berujung pada sesuatu yang terbiasa. Ibarat candu, korupsi yang menjadi kebutuhan yang mungkin saja menjadi sebuah budaya,” ujar Imam.

Imam menambahkan, Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada 9 Desember dan kita peringati pada 10 Desember ini, semoga bisa menjadi salah satu momentum Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menunjukkan komitmennya sebagai lembaga yang bersih dari korupsi.

“Sebagai informasi, BKKPN Kupang beberapa waktu lalu memperoleh predikat sebagai Unit Kerja Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian PAN-RB,” tambah Imam.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan kuis yang diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan usia yang berkunjung ke area pelaksanaan kegiatan. Kuis tersebut menjadi bagian yang penting karena merupakan wadah edukasi kepada masyarakat tak hanya terkait budaya dan implementasi nilai-nilai anti korupsi, tetapi juga kebijakan dan program kerja KKP secara umum serta pengelolaan kawasan konservasi termasuk tentang jenis-jenis biota laut yang dilindungi.

Semarak kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi BKKPN Kupang dengan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kupang, Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang, Stasiun Karantina Ikan, Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kupang dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja (Wilker) Nusa Tenggara Timur (NTT). Tak hanya melibatkan internal KKP, kegiatan ini juga diramaikan oleh 250 orang peserta yang hadir di lokasi kegiatan dan berasal dari berbagai latar belakan gprofesi, mulai dari instansi pemerintah lingkup Provinsi NTT, pelajar (tingkat TK, SD, SMP, SMA), mahasiswa, influencer, komunitas lokal hingga masyarakat umum.

Sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di KKP untuk terus meningkatkan integritas antikorupsi dalam memberikan pelayanan ke masyarakat kelautan dan perikanan sekaligus menjaga ekologi laut.

HUMAS DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT