Mengenal Pari Kikir (Glaucostegidae)
Senin, 2 November 2020
Pari gitar/pari kikir sebagai salah satu komoditi perikanan Indonesia yang dimanfaatkan siripnya karena dianggap memiliki kualitas terbaik untuk di konsumsi manusia dan termasuk di antara nilai tertinggi dalam perdagangan sirip hiu internasional, menjadi salah satu fokus pembahasan dalam daftar appendiks II CITES pada COP (Conferences of the Parties) CITES ke-18 yang berlangsung pada tanggal 17 – 28 Agustus 2019 di Jenewa, Swiss.
Pari kikir secara ilmiah berada pada genus glaucostegus yang termasuk ke dalam family Glaucostegidae. Dalam sistem nomenklatur sebelumnya, genus glaucostegus merupakan sub genus yang berada di dalam family Rhinobatidae, tetapi pada COP CITES ke-18 mengalami perubahan tingkatan menjadi genus yang berada di dalam family Glaucostegidae.
Genus glaucostegus sendiri terdiri dari enam spesies dengan dua diantaranya, Glaucostegus typus (giant guitarfish/giant shovelnose ray) dan Glaucostegus thouin (clubnose guitarfish) terdapat di Indonesia. Data prosentase pemanfaatan family glaucostegidae di wilayah kerja loka PSPL Sorong pada periode 2018 hingga agustus 2020 secara berurutan adalah 90 % untuk Glaucostegus typus, dan 10 % untuk Glaucostegus thouin, dimana perkiraan harga jual siripnya berkisar antara Rp.400.000,-/kg sampai Rp.450.000,-/kg.
Glaucostegus thouin dapat mencapai panjang total hingga 300 cm dan tersebar luas di Indo-Pasifik Barat dari India hingga Kalimantan pada perairan pesisir dan landas kontinen dari dekat pantai hingga kedalaman 60 m, sedangkan panjang total Glaucostegus typus sekitar 270 cm dan tersebar luas di Indo-Pasifik Barat dari India ke Australia dan utara ke Taiwan pada perairan pesisir dan landas kontinen dari dekat pantai (termasuk zona antar pasang surut dan muara sungai) hingga kedalaman setidaknya 100 m.
Glaucostegus thouin dapat mencapai panjang total hingga 300 cm dan tersebar luas di Indo-Pasifik Barat dari India hingga Kalimantan pada perairan pesisir dan landas kontinen dari dekat pantai hingga kedalaman 60 m, sedangkan panjang total Glaucostegus typus sekitar 270 cm dan tersebar luas di Indo-Pasifik Barat dari India ke Australia dan utara ke Taiwan pada perairan pesisir dan landas kontinen dari dekat pantai (termasuk zona antar pasang surut dan muara sungai) hingga kedalaman setidaknya 100 m.
Sumber : www.inaturalist.org/observations/63052744
Data estimasi waktu generasi family Glaucostegidae menggunakan pendekatan data white et al (2014) untuk Glaucostegus typus sebagaimana berikut :
1. Usia betina mulai dewasa : 7 tahun (diambil dari kurva pertumbuhan)
2. usia maksimal betina : 19 tahun (untuk individu dengan Panjang total 250 cm yang di bawah tapi mendekati ukuran Panjang total maksimal 270 cm; Last et al. (2016)
3. usia untuk berkembangbiak : 13 tahun
4. estimasi usia untuk berkembangbiak : 15 tahun (ukuran maksimum spesies terbesar dibandingkan dengan usia individu terbesar)
Kategori yang diberikan oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature) untuk Glaucostegus typus dan Glaucostegus thouin adalah CR (Critically endangered), dimana spesies yang termasuk kategori ini dicirikan dengan risiko kepunahan yang sangat tinggi akibat adanya penurunan populasi yang cepat dari 80 hingga lebih dari 90 % selama 10 tahun sebelumnya (atau tiga generasi), jumlah populasi saat ini kurang dari 50 individu, atau faktor penyebab lainnya. [WH/LPSPLSorong]
Data estimasi waktu generasi family Glaucostegidae menggunakan pendekatan data white et al (2014) untuk Glaucostegus typus sebagaimana berikut :
1. Usia betina mulai dewasa : 7 tahun (diambil dari kurva pertumbuhan)
2. usia maksimal betina : 19 tahun (untuk individu dengan Panjang total 250 cm yang di bawah tapi mendekati ukuran Panjang total maksimal 270 cm; Last et al. (2016)
3. usia untuk berkembangbiak : 13 tahun
4. estimasi usia untuk berkembangbiak : 15 tahun (ukuran maksimum spesies terbesar dibandingkan dengan usia individu terbesar)
Kategori yang diberikan oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature) untuk Glaucostegus typus dan Glaucostegus thouin adalah CR (Critically endangered), dimana spesies yang termasuk kategori ini dicirikan dengan risiko kepunahan yang sangat tinggi akibat adanya penurunan populasi yang cepat dari 80 hingga lebih dari 90 % selama 10 tahun sebelumnya (atau tiga generasi), jumlah populasi saat ini kurang dari 50 individu, atau faktor penyebab lainnya. [WH/LPSPLSorong]
KKP WEB Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan Dan Ruang Laut
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141