LOMBOK UTARA (23/9) – Dalam rangka memeriahkan Hari Maritim Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 September, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) melakukan Bersih Pantai dan Karang (Reef and Beach Clean-up) di Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan Pulau Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan (TWP Gili Matra) pada 17/9 lalu.

Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi dalam keterangannya menyampaikan bahwa jenis sampah yang berhasil dikumpulkan sangat beragam. Total jumlah sampah yang terkumpul sekitar 20 kg, terdiri dari sampah plastik (pipa, jala, tali, pelampung, pipet, kantong plastik, botol plastik), busa spon, kain (pakaian), senar/nylon, kaca, kayu, kertas dan kardus (kertas, majalah, brosur), serta logam/metal (kaleng minuman, tutup botol, besi).

“Ada berbagai tantangan dalam pengelolaan kawasan konservasi, salah satunya adalah sampah. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut memerintahkan kepada 16 Kementerian/Lembaga yang salah satunya KKP untuk mempercepat penanganan sampah laut,” tambah Imam.

Imam menjelaskan, pelaksanaan kegiatan Reef and Beach Clean-up ini tidak hanya seremonial semata melainkan juga merupakan wujud komitmen BKKPN Kupang untuk turut berperan aktif dalam pengelolaan sampah laut khususnya di kawasan konservasi yang menjadi lingkup pengelolaan.

“Kegiatan Reef and Beach Clean-up sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk mewujudkan keseimbangan antara aspek ekologi dan ekonomi dengan penerapan ekonomi biru,” tandasnya.

Kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi Tim BKKPN Kupang Wilayah Kerja (Wilker) TWP Gili Matra dan inisiasi dari Indonesia Biru Foundation diikuti oleh taruna Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP), Blue Marine Dive serta masyarakat di Pulau Gili Trawangan. Kegiatan diawali dengan penyelaman untuk mengangkat sampah yang ada di dasar laut dan juga menyisir pantai Pulau Gili Trawangan sebelah timur untuk mengambil sampah yang ada di sepanjang pantai.

Sebelumnya, dalam gelaran United Nation Ocean Conference (UNOC) 2022 di Lisbon Portugal, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menegaskan bahwa Indonesia sangat serius dan berkomitmen dalam menciptakan kesehatan laut. Ini dibuktikan melalui capaian komitmen Indonesia dalam kawasan konservasi perairan, program Bulan Cinta Laut, serta kebijakan Penangkapan Ikan Terukur.

HUMAS DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT