KARAWANG (9/9) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap terus mengajak nelayan pentingnya memiliki asuransi mengingat risiko pekerjaannya yang tinggi saat melaut. Lewat rangkaian kegiatan Bakti Nelayan di Karawang, sore kemarin (8/9), KKP melakukan sosialisasi dan gerai asuransi nelayan mandiri.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini mengatakan sosialisasi dan gerai asuransi tersebut dilaksanakan dengan melibatkan BPJS Jamsostek, PT Asuransi Jasindo dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI. Pemerintah menggandeng beberapa lembaga penyedia jasa asuransi untuk memberikan kemudahan bagi nelayan memilih asuransi yang sesuai kebutuhan dengan biaya premi yang ringan.

“Kita terus mendorong nelayan dapat berasuransi secara mandiri agar memperoleh jaminan perlindungan baik jiwa, kesehatan maupun sosial. Premi yang disediakanpun beragam,sangat terjangkau untuk manfaat ke depan yang maksimal sesuai kebutuhan para nelayan,” ujarnya di sela mendampingi kunjungan kerja anggota Komisi IV DPR RI di Pelabuhan Perikanan Tangkolak, Sukakerta, Karawang, Rabu sore (8/9).

Program pemberdayaan dan perlindungan nelayan merupakan salah satu unggulan Ditjen Perikanan Tangkap KKP untuk mencapai kesejahteraan nelayan. Selain melalui asuransi nelayan, langkah yang ditempuh antara lain penyaluran bantuan, sertifikasi hak atas tanah nelayan, pengembangan kapasitas dan kelembagaan nelayan, fasilitasi permodalan dan kegiatan diversifikasi usaha nelayan terus diupayakan.

“Kita mendapat tugas dari Bapak Menteri untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan juga PNBP perikanan tangkap yang akan diterapkan dengan mekanisme pasca produksi,” imbuhnya.

Ia menambahkan implementasi tersebut juga sejalan dengan konsep penangkapan ikan terukur dan blue economy yang selalu digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di berbagai kesempatan.

Sementara itu, ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyambut baik kegiatan bakti nelayan yang rutin dilakukan Ditjen Perikanan Tangkap KKP. Ia pun berharap kegiatan serupa digelar di daerah lainnya.

"Kita sadari bersama, sejak adanya pandemi ini sektor kelautan dan perikananpun terdampak. Beberapa mungkin bisa bertahan bahkan ada yang meningkat, namun ada juga nelayan yang terpukul hingga harus gulung tikar, untuk itu pemerintah harus hadir memberikan solusi," ucapnya saat berdiskusi dengan nelayan setempat. 

Sebanyak 1.000 paket bantuan operasional melaut juga diserahkan dalam kegiatan bakti nelayan tersebut. Tak hanya itu, diserahkan pula simbolis klaim asuransi nelayan melalui BPJS Jamsostek sebagai perwujudan pentingnya sadar berasuransi.