KKP Jaring Harapan Nelayan Madura Lewat Diversifikasi Usaha

Rabu, 6 Oktober 2021


Madura (6/10) – Nelayan kerap mendapatkan stigma berpenghasilan rendah dan miskin. Bukan tanpa alasan, resiko pekerjaan yang mengandalkan unsur ‘kebaikan’ alam membuat nelayan menggantungkan harapannya pada cuaca. Tentu pemerintah tak tinggal diam, program peningkatan pendapatan nelayan gencar dilakukan. Salah satunya program pemberdayaan nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan saat musim paceklik tiba.

 

Program pemberdayaan masyarakat nelayan merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT). Program ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan perekonomian nelayan.

 

Pada 6 – 7 Oktober 2021, dalam lawatannya di Madura, Jawa Timur, Direktur Perizinan dan Kenelayanan Ridwan Mulyana mengatakan penghasilan nelayan perlu ditingkatkan dengan kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan melalui bimbingan teknis, fasilitasi permodalan dan pendampingan kepada nelayan beserta keluarganya.

 

“Ini merupakan salah satu upaya dan bentuk kehadiran pemerintah untuk menggerakkan perekonomian masyarakat pesisir, khususnya nelayan dan keluarganya. Program pelatihan ini kami khususkan untuk ibu-ibu nelayan yang akan diarahkan bagaimana untuk bisa mengolah garam non konsumsi dan pembuatan batik ecoprint. Hal ini, nantinya dapat menjadi tambahan penghasilan sendiri dikala para suaminya sedang melaut atau musim paceklik tiba,” terangnya.

 

Perwakilan dari Pemerintah Daerah, baik Kabupaten Sampang maupun Kabupaten Pamekasan menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan ini. Mereka meminta masyarakat dapat berkontribusi dan mendukung program tersebut sehingga dapat menjadi terobosan dalam bidang pengembangan dan diversifikasi yang bermanfaat bagi nelayan dan keluarganya, sehingga ilmu tersebut dapat diterapkan untuk menjadi unit usaha baru yang menghasilkan nilai tambah juga sumber pendapatan baru bagi keluarganya.

 

Kegiatan ini juga menggandeng PT. XL. AXIATA Tbk untuk memberikan pemanfaatan teknologi digital melalui aplikasi “Laut Nusantara” beserta perangkatnya. Aplikasi ini menghadirkan kemudahan nelayan menangkap ikan dalam genggaman dengan memberikan informasi Peta sebaran ikan, informasi bahan bakar untuk efisiensi dan peta prakiraan cuaca laut untuk keselamatan sehingga aktivitas penangkapan ikan dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap.Disamping itu untuk para nelayan diberikan pelatihan berupa budidaya Lele melalui Bioflok.



“Kami juga menghadirkan BLU – LPMUKP, PT. Pegadaian dan Bank BRI untuk memfasilitasi nelayan mendapatkan permodalan, dan mendapatkan pendampingan dalam proses pengajuan pinjaman bagi nelayan dan wanita nelayan yang saat ini mengikuti kegiatan. Hal ini dilakukan agar nelayan semakin mudah mendapatkan akses permodalan.” jelasnya.

 

 

Ridwan berharap, nelayan dan keluarganya dapat meningkatkan kompetensi dan manajemen usaha, membangun jiwa wirausaha, meningkatkan produktivitas serta mengurangi ketergantungan usaha penangkapan ikan.

 

“Caranya dengan memberikan beragam inovasi agar dapat menggerakan perekonomian daerah pesisir. Sehingga, pada akhirnya dapat menciptakan penghasilan tambahan atau penghasilan alternatif bagi nelayan dan keluarganya. Kami mengajak semua peserta berkomitmen untuk mengelola dan meningkatkan produktivitas maupun usaha ekonomi produktif lainnya sebagai mata pencaharian alternatif melalui pemberdayaan nelayan agar berjalan sebaik mungkin”, tutupnya.



Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam berbagai kesempatan selalu menunjukkan perhatiannya terhadap kesejahteraan nelayan. Menteri Trenggono menegaskan salah satu cara meningkatkan pendapatan nelayan, yaitu melalui diversifikasi usaha.

Sumber:

KKP WEB DJPT

Logo Logo
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia