Sambut COFI 36 FAO, MSC Gandeng KKP Dukung Perikanan Berkelanjutan

Selasa, 9 Juli 2024


Roma (9/7) Marine Stewardship Council (MSC) menyelenggarakan acara dalam menyambut Committee on Fisheries (COFI) 36 FAO yang berfokus membahas dukungan bagi perikanan Indonesia yang berkelanjutan. Kegiatan panel diskusi berlangsung pada Selasa 9 Juli 2024 bertempat di kantor pusat FAO, Roma, Italia yang menjadi wadah untuk mengembangkan langkah strategis dengan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 14: Kehidupan di bawah air. 

 

COFI merupakan forum global tahunan FAO yang mempertemukan negara anggota FAO untuk saling bertukar informasi dan memberikan solusi dalam menghentikan isu di sektor perikanan tangkap dan budidaya. Sementara, MSC adalah organisasi nirlaba yang menetapkan standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan. 

 

Program Development Director MSC, Camiel Derichs menyampaikan, pertemuan kali ini berfokus pada bagaimana perikanan skala kecil yang berasal dari negara dengan ekonomi berkembang sering terkendala investasi pengembangan data, pengelolaan dan keahlian dalam mewujudkan perikanan berkelanjutan serta memberikan solusi yang kolaboratif dalam penanganan nya bekerjasama dengan pemerintah untuk perbaikan kedepan nya.

 

“MSC percaya penangkapan ikan secara berkelanjutan akan melindungi lautan serta mendukung pertumbuhan ekonomi, melalui dukungan penuh pada program perbaikan perikanan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. MSC berharap acara sampingan menyambut COFI 36 ini dapat mendorong perikanan berkelanjutan dan memberikan kebermanfaatan bagi perikanan skala kecil,” tegas Camiel.

 

Lebih lanjut Camiel memberikan contoh usaha MSC yang paling menonjol untuk mengelola perikanan Indonesia yang berkelanjutan, yaitu salah satunya melalui inisiatif Pathway Fish for Good Marine Stewardship Council (MSC). Dimana program ini merupakan kerja sama MSC dan KKP serta  diimplementasikan bersama pemerintah daerah dan mitra lainnya.

 

Dalam awal diskusi, MSC mempresentasikan pentingnya perikanan berkelanjutan demi menjaga stok ikan dan laut serta dukungan bagi negara maritim yang memiliki hambatan ekonomi dalam memenuhi standar. Sementara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang diwakili oleh Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Dirjen Perikanan Tangkap, Ridwan Mulyana hadir untuk menyampaikan perkembangan perbaikan perikanan yang berkelanjutan.

 

“Peran pemerintah Indonesia saat ini untuk memastikan tercapainya ketahanan pangan di sektor perikanan dan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkualitas. Sementara, program yang di usung MSC melalui COFI 36 FAO jelas selaras dengan program KKP dalam membangun perikanan Indonesia yang berkelanjutan dan dampak nya meningkatkan perekonomian nelayan. Selain itu, kegiatan yang diselenggarakan oleh MSC ini menjadi wadah untuk mengembangkan langkah strategis kami kedepan nya,” ujar Ridwan pada acara COFI di Roma, Italia (9/7).

 

Ridwan menjelaskan, program ini secara signifikan telah sukses mendukung upaya keberlanjutan di sektor kelautan dan perikanan. Saat ini, ada 7 perikanan yang melaksanakan rencana aksi untuk meningkatkan praktik penangkapan ikan berkeberlanjutan yang di persyaratkan oleh MSC. Program  ini  merupakan program Perbaikan MSC (sebelumnya dikenal sebagai In Transition to MSC, ITM) dan sekitar 30 perikanan lainnya sedang dalam proses menuju ke keberlanjutan. Harapannya melalui forum ini kami ingin menunjukkan pada dunia bahwa perikanan Indonesia mampu memenuhi tantangan pengelolaan perikanan skala kecil melalui sinergi bersama untuk mencapai ekonomi biru.

 

Adapun pembicara yang hadir dalam acara ini datang dari berbagai disiplin ilmu berbagi pandangan dan masukan sesuai keahliannya tentang bagaimana perikanan skala kecil dapat didukung agar beroperasi secara berkelanjutan. Melalui program Pathway to Sustainability, MSC mengembangkan solusi bagi perikanan di negara berkembang dengan pengembangan kapasitas dan sumber daya, kemitraan dengan industri, pemerintah dan ilmuwan dan pasar sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat akan produk seafood yang diproduksi secara berkelanjutan. 

 

Standar perikanan MSC merupakan standar internasional terkemuka yang berfokus pada penangkapan ikan berkelanjutan. Lebih dari 2225 proyek perbaikan perikanan, 674 perikanan terlibat dalam program MSC, mewakili 19% tangkapan ikan laut secara global, telah, sedang dan menuju disertifikasi sesuai standar. 

 

Melalui program Pathway to Sustainability, MSC mengembangkan solusi bagi perikanan di negara berkembang dengan pengembangan kapasitas dan sumber daya, kemitraan dengan industri, pemerintah dan ilmuwan dan pasar sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat akan produk seafood yang diproduksi secara berkelanjutan. 

 

Program  ini  merupakan program Perbaikan MSC (sebelumnya dikenal sebagai In Transition to MSC, ITM) dan sekitar 30 perikanan lainnya sedang dalam proses menuju ke keberlanjutan. Selain itu, Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia  kini telah mendapatkan sertifikasi MSC yang mencakup sekitar 1.800 kapal kecil, kapal handline, dan kapal pole and line tuna.

 

“MSC percaya bahwa penangkapan ikan secara berkelanjutan akan melindungi lautan serta mendukung perekonomian dunia, melalui dukungan penuh untuk program perbaikan perikanan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. MSC berharap acara COFI 36 FAO ini dapat mendorong perikanan berkelanjutan dan memberikan kebermanfaatan bagi perikanan skala kecil,” tutup Camiel.

 

Sumber:

Web DJPT KKP

Logo Logo
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia