© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Layanan Prima KKP Bawa Ikan Hias Jadi Primadona Ekspor Pulau Dewata

Jumat, 10 September 2021


SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR: SP.909/SJ.5/IX/2021

 

DENPASAR (10/9) - Komoditas ikan hias menjadi salah satu primadona ekspor dari Pulau Dewata. Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Denpasar mencatat, selama Agustus 2021, sebanyak 414.190 ekor ikan hias berhasil menjangkau pasar global.

 

"Alhamdulillah, di tengah situasi pandemi Covid-19 dan PPKM, kita tetap bisa menjaga kualitas dan mutu produk perikanan Bali hingga masih bisa ekspor," kata Kepala Balai KIPM Denpasar, Anwar saat menampilkan data perlintasan selama Agustus 2021, di kantornya (9/9/2021).

 

Selain ikan hias, komoditas hidup yang juga berhasil menjangkau pasar ekspor diantaranya benih bandeng sebanyak 67,8 juta ekor, benih kerapu 67 ribu ekor, siput hias 40,4 ribu ekor dan udang 40,4 ribu ekor. Anwar mengungkapkan, total ekspor komoditas hidup dari Bali selama bulan Agustus mencapai 68 juta ekor.

 

"Itu baru dari sisi komoditas hidup, selama Agustus kita juga ekspor komoditas non hidup," sambungnya.

 

Anwar menambahkan, komoditas non hidup yang diekspor diantaranya tuna sebanyak 966,7 ton, cumi-cumi 261,15 ton, tenggiri 165,3 ton. Selanjutnya sarden 58,75 ton dan rumbut laut sebanyak 47,4 ton. Total ekspor komoditas non hidup selama Agustus mencapai 1.672,56 ton.

 

Dikatakannya, selama bulan kemerdekaan lalu, Balai KIPM melakukan 836 kali pengiriman ke luar negeri. Produk-produk tersebut pun diekspor ke 53 negara tujuan di berbagai belahan dunia. Nilai yang dihasilkan dari kegiatan ekspor pun mencapai Rp149,6 miliar.

 

"Tentu ini patut kita syukuri, terutama di tengah kondisi pandemi saat ini," terangnya.

 

Adapun 5 destinasi ekspor ke mancanegara dari Bali ialah Amerika Serikat, Taiwan. Selanjutnya Australia, Tiongkok dan Jepang. Anwar memastikan, jajarannya akan terus bekerja secara optimal guna meningkatkan ekspor dari Pulau Dewata. Caranya dengan melakukan pendampingan kepada pelaku usaha, terutama dalam pelaksanaan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) serta mempermudah layanan hazard analysis and critical control point (HACCP) agar mutu produk mereka tetap terjaga.

 

"Kita terus berikan layanan prima dengan menawarkan kemudahan kepada para pelaku usaha. Bahkan kita siap jemput bola. Semoga dengan begini, ekonomi Bali bisa bangkit," tutupnya.

 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan Indonesia mampu menjadi negara pengekspor komoditas perikanan terbesar di dunia. Hal ini didasarkan pada geografis Indonesia sebagai negara maritim dengan potensi kekayaan laut yang luar biasa.

 

HUMAS BKIPM

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia