© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Wujudkan Ekonomi Biru, KKP Dorong Pengembangan Kampung Nelayan Maju

Rabu, 27 Oktober 2021


SIARAN PERS
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR: SP. 1049/SJ.5/X/2021

 

JAKARTA (27/10) - Pengembangan kampung nelayan maju (Kalaju) terus didorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai upaya mewujudkan ekonomi biru. Hadirnya Kalaju diyakini dapat mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui sektor kelautan dan perikanan.

 

Pengembangan ini bertujuan untuk mengubah kampung nelayan dari kesan miskin, kumuh dan kotor menjadi lebih maju dan tertata dengan baik. Kampung yang bersih, sehat dan nyaman diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup serta perekonomian masyarakat pesisir.

 

Melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), KKP telah dan terus mengembangkan potensi Kalaju sebagai salah satu motor penggerak perekonomian pesisir. Dalam rangkaian HUT ke-22 KKP, empat desa nelayan dikembangkan menjadi lokasi Kalaju, yaitu Desa Buku Limau Belitung Timur, Desa Tanjung Pakis Karawang, Desa Tomalou Tidore Kepulauan, dan Desa Gampong Kuala Peudawa Puntong Aceh Timur.

 

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini mengatakan sebelumnya DJPT KKP telah menjadikan Desa Suak Gual di Belitung sebagai lokasi percontohan kalaju. Tak hanya perbaikan bangunan fisik, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas nelayan turut digenjot untuk menciptakan Kalaju.

 

“Kita benahi kampungnya agar menarik minat wisatawan dan investor. Kita berikan edukasi dan bimbingan teknis kapad nelayan dan keluarganya agar semakin mumpuni mengelola subsektor perikanan tangkap di wilayahnya,” ujarnya disela mendampingi kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan di Belitung Timur, Selasa (26/10/2021).

 

Dalam rangkaian HUT KKP yang digelar di Belitung Timur, DJPT KKP juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk nelayan di Desa Buku Limau. Sebanyak 50 paket alat penangkapan bubu lipat ikan diberikan kepada nelayan. Selain itu juga 5 paket diversifikasi usaha keluarga nelayan berupa peralatan batik ecoprint dan peralatan pengemasan produk kelautan dan perikanan.

 

“Belitung Timur ini potensinya bagus, harus terus dikembangkan. Pengenalan alat penangkapan ikan bubu ini kita lakukan melibatkan BBPI Semarang. Istri nelayan juga kita bekali dengan usaha alternatif untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” tuturnya.

 

Lebih lanjut Zaini meminta agar perbankan dapat memberikan akses permodalan usaha untuk mendorong para nelayan di setiap lokasi kampung nelayan. Kesejahteraan nelayan menjadi program prioritas KKP untuk implementasi ekonomi biru.

 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pengembangan kampung nelayan maju harus terus didorong. Salah satu tujuannya untuk penerapan ekonomi biru melalui kebijakan penangkapan ikan terukur yang akan dimulai tahun mendatang. Melalui kebijakan ini, KKP mengatur area panangkapan di WPPNRI dalam sistem zona dan kuota yang diperuntukkan bagi industri, nelayan lokal dan penghobi.

 

DITJEN PERIKANAN TANGKAP

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia